Sabtu, 11 Januari 2020

CERITA HORROR : HANTU SUMIATI

Sumiati, nama satu ini mungkin bagi kita tidak berarti apa-apa. Maksudnya ya hanya sebuah nama saja, tak lebih. Tapi, bagi orang Makassar, nama satu itu sungguh sesuatu yang punya banyak cerita. Sayangnya, bukan kisah-kisah yang bagus melainkan sebaliknya. Ya, setiap kali seseorang mendengar cerita tentang Sumiati, maka ia bakal selalu dirundung kecemasan dan rasa was-was.
Lalu, siapa sih sebenarnya sosok satu ini? Sumiati mungkin nama seorang manusia, tapi di Makassar, nama tersebut selalu dikait-kaitkan dengan sosok hantu menakutkan yang bisa dibilang paling legendaris di sana. Sumiati dikenal sebagai hantu jahat yang tak hanya menakut-nakuti satu daerah tertentu, tapi hampir di seluruh Makassar. Wujudnya sendiri begitu seram. Saking menakutkannya, tak ada kata-kata yang benar-benar pas untuk menggambarkannya.
Lebih jauh tentang sosok hantu legendaris Makassar ini, berikut adalah hal-hal yang perlu kamu tahu soal Sumiati yang namanya begitu ditakuti orang-orang Makassar.

Hantu Sumiati yang Ada di Mana-Mana

Lazimnya, hantu hanya akan menakut-nakuti daerah tertentu saja alias terbatas teritorialnya. Misalnya, hantu Casablanca yang pasti munculnya di situ-situ saja. Pun begitu dengan si Manis Jembatan Ancol yang hanya eksis di sekitar situ. Namun, yang terjadi dengan Sumiati ini sangat lain. Tak seperti hantu Casablanca atau Si Manis, sosok seram satu ini bisa muncul di seluruh Makassar.

Ilustrasi hantu Sumiati [Image Source]
Ilustrasi hantu Sumiati [Image Source]
Sudah ada banyak cerita tentang orang-orang yang dihantui Sumiati. Anehnya, orang-orang ini lokasinya begitu berjauhan. Dari sini akhirnya orang-orang berpendapat bahwa Sumiati bisa muncul di mana pun dia suka. Hantu dengan jelajah yang begitu luas, ada kah yang lebih seram daripada itu?

Sumiati Berbaju Putih dan Merah

Sumiati sendiri sering diceritakan berwujud seperti hantu wanita pada umumnya. Penampakannya ya kira-kira mirip kuntilanak atau sundel bolong. Tapi, Sumiati ini punya ciri khas yang berbeda. Ya, hal tersebut tak lain adalah bajunya yang bisa berganti-ganti warna sesuai dengan mood. Serius.

Sumiati Merah [Image Source]
Sumiati Merah [Image Source]
Ya, menurut cerita, ada dua warna baju yang dipakai Sumiati. Putih dan merah. Ketika ia memakai putih, biasanya Sumiati akan bersikap baik dan lembut. Bahkan ia tak segan menolong orang-orang yang tersesat. Tapi, kalau sudah merah yang dipakai, maka itu tandanya Sumiati marah dan sedang berburu korbannya. Ketika seseorang didatangi Sumiati merah, maka nasibnya pasti benar-benar sial.

Sumiati Hanya Memburu Supir Angkot dan Tukang Becak

Layaknya hantu pada umumnya, Sumiati memang suka mengganggu dan memunculkan diri sesukanya. Tapi, menurut cerita, hantu wanita ini tak sembarangan melakukan yang semacam itu, kecuali pada orang-orang khusus. Mereka ini adalah supir angkot dan tukang becak.

Sumiati hanya berburu tukang becak dan supir angkot [Image Source]
Sumiati hanya berburu tukang becak dan supir angkot [Image Source]
Kamu mungkin bertanya-tanya kenapa demikian. Kalau menurut kisahnya, hal tersebut tak lain karena di masa lalu Sumiati dilecehkan oleh orang-orang dengan profesi itu. Cerita lengkapnya akan disajikan di poin selanjutnya.

Kisah di Balik Legenda Sumiati

Hantu Sumiati tidak muncul begitu saja melainkan ada cerita di baliknya. Hal itu berawal dari kisah Sumiati muda yang memutuskan untuk merantau ke Makassar lantaran ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Awalnya berjalan cukup baik, sampai akhirnya entah bagaimana ceritanya, Sumiati dihadapkan dengan kondisi buruk. Pada suatu malam Sumiati mendapati dirinya dikeroyok oleh beberapa pria yang diketahui adalah para supir angkot dan tukang becak.

Ilustrasi wanita dibunuh [Image Source]
Ilustrasi wanita dibunuh [Image Source]
Seperti yang kamu duga, para pria ini pun dengan beringasnya menggagahi Sumiati sampai berkali-kali. Singkat cerita, Sumiati yang lemas tak berdaya ini pun dibuang. Namun, fatalnya, sebelum itu ternyata salah seorang pelaku tadi malah membunuhnya. Sumiati kemudian dikuburkan seadanya di sebuah tempat. Tak lama selang kejadian ini, hantu Sumiati pun muncul dan mulai melakukan teror-teror menakutkannya.
Cerita tentang Sumiati sebenarnya sudah berusia cukup tua. Tapi, sampai hari ini namanya tetap bergaung. Hal ini jadi bukti kalau hantu tersebut memang ada dan nyata sehingga membuat banyak orang tetap membicarakannya. Kalau kamu kebetulan mampir ke Makassar cobalah bertanya tentang legenda Sumiati. Tapi, ditanggung sendiri ya risikonya.

CERITA HORROR : GUNUNG LATIMOJONG

Selain memiliki pesona hutan lumutnya yang indah, Gunung Latimojong juga mempunyai cerita mistis. Nah pas banget kemarin aku baru aja melakukan pendakian ke atap Sulawesi tersebut dan mengalami kejadian mistis yang bikin bulu kuduk berdiri.


Jadi singkat cerita, aku sama temen - temen melakukan pendakian pada 21 Desember kemarin dan kita mendirikan tenda di Pos 5 (dari info yang aku dapatkan bahwa di pos 5 ini cukup angker). Cuaca pada hari itu hujan dari siang dan pas tenda sudah jadi kita langsung masuk ke tenda buat ganti baju yang sudah basah dari siang karena kehujanan.


Kejadian mistis pertama yaitu ketika aku minta anter untuk pipis, gak jauh dari tenda, temenku nunggu didepan dengan jarak 10 langkah sedangkan sekeliling aku hutan dan pas aku lagi pipis aku nengok ke sebelah kanan tepat jarak 5 langkah “sosok hitam” berdiri tepat disampingku, seketika pipisku terhenti lalu bersih - bersih dan ngacir ke tenda, pas ditenda aku baru cerita ke temenku tentang kejadian yang baru aku alami.

Kejadian mistis kedua yaitu ketika aku berdua sama temenku turun ke tenda di pos 5 setelah summit sekitar jam 1 siang, dan saat itu di area camp pos 5 cuma ada kita berdua karena turun dulan untuk masak, pas lagi buka sepatu, didepan tenda tiba - tiba dari pohon di belakang tenda, aku lihat sosok putih lari dari pohon 1 ke pohon lain kaya lagi main petak umpet, tapi karena kejadiannya siang jadi ya aku cuek aja, dan kejadian itu terulang lagi dipohon depan tenda pas aku lagi masak, dan sekali lagi aku cuma bisa menghela nafas lalu cuek lanjut masak.

Lanjut kejadian mistis ketiga... Kejadiannya sekitar jam 6 pas mau maghrib pas ak sama ke 3 temenku lagi ngobrol di depan tenda, saat itu kondisi masih hujan dan niatnya kita mau turun sekitar jam 7 malem kalau hujan udah reda, dan mungkin pada saat itu aku satu2nya orang yang ngotot mau turun ke Basecamp malem itu juga. Tapi, lagi dan lagi aku lihat sosok putih berdiri 100meter dipepohonan, karena saking takutnya aku yang awalnya lagi ngobrol tiba - tiba pamit tidur dan 5 menit kemudian bangun sambil nangis - nangis dan bilang gak mau pulang malem itu juga karena gak sanggup bayangin perjalanan turun ke basecamp ditengah rintik hujan, Medan yg berat serta pikiran yang sudah mulai ngaco, dan akhirnya kita semua sepakat buat turun jam 4/5 subuh.

Terusss msh lanjut kejadian mistis yang keempat ya gengsss... nah salah 1 temen aku akhirnya masuk kedalam tenda buat nenangin, aku coba buat tidur udah pake SB dan aku bilang ke temenku “tangannya diem2” (karena yang aku tau, kakiku lagi dipijit - pijit sama dia) dan temenku jawab “hah apaan si orang tanganku lagi diem gak mijit” dan gak banyak ngomong aku diem aja dan mencoba tidur walaupun terus kebayang - bayang dengan apa yang udah aku lihat selama disana.


Dan kejadian mistis kelima yang terakhir ni Guys... pas abis maghrib kita mutusin buat istirahat biar besok bangun pagi udh fit lagi, semua masuk tenda masing - masing dan aku sama temenku akhirnya ngobrol - ngobrol tentang pendakian kita setahun belakangan ini sampai akhirnya aku ketiduran karena sengaja aku minum antimo hahaha... Pas tengah malem aku kebangun karena kakiku ke senggol sama temenku yang dari luar masuk ke tenda, dan aku nanya sama dia “udah jam berapa sekarang?” dan tanpa noleh ke aku dan posisi dia udah kerudungan SB sambil nge belakangin aku dia jawab dengan kasar (padahal dia gak pernah ngomong kasar ke aku) dia jawab “udah gak usah nanya2 jam, tidur aja” karena posisinya masih gelap jadi aku coba buat tidur lagi walaupun susah ngerasa gelisah dan kebangun - bangun terus sampek alarm nyala. Nah pas besok paginya kita ngobrol sepanjang trek turun ke basecamp dan aku nanya lagi “semalem yang kamu dari luar itu jam berapa sih, kan aku nanya jam tapi kamu nyuruh aku tidur lagi” daaaannn temenku dengan muka bingung langsung jawab “Aku gak keluar tenda sama sekali dari sore, pas abis ngobrol sama kamu, aku juga ikut tidur” aku sama dia liat - liatan dan ahhhhhh DAMN! Berarti aku semalem tidur sama????????

Hhmmm tetep hati - hati saat mendaki ketika haid ya buat para wanita... So itu pengalaman mistis yg aku alami ketika PENDAKIAN DI GUNUNG LATIMOJONG pada 21-24 Desember kemarin. Dan ini pertama kalinya aku liat makhluk - makhluk kaya gitu dan semoga aku gak ngalamin kejadian mistis kaya gituu lagiii... aamiin.. 
Selesai~

CERITA HORROR : GUNUNG LAWU

Saat itu, Wahyu dan Windi langsung mendirikan tenda di dalam sebuah gubuk beratapkan seng, dekat Hargo Dalem dengan harapan bisa meminimalisir dinginnya Gunung Lawu. Waktu itu Dipta sangat kelelahan dan tidak ikut mendirikannya.
Di dalam gubuk tersebut, terdapat bagian yang beratap seng dan mereka memilih mendirikan tenda di sebelah kiri. Karena di bagian kanan, tepatnya pada pintu, terdapat gambar setan.
"Dengan beralas tanah dan beberapa jerami, kami membuka tenda dari dalam tas carrier," tulis Wahyu dalam thread horor yang diunggah pada akun Twitter-nya, Kamis (5/12/2019) malam.
Saat mereka mendirikan tenda, kejanggalan mulai muncul. Menurut Wahyu, secara normal, mendirikan tenda cukup dengan waktu 10 menit, apalagi tenda yang kami bawa adalah tenda yang biasa dipakai untuk nge-camp
"Hampir 45 menit saya dan Windi selalu gagal untuk menancapkan frame. Padahal waktu sebelum berangkat, kami sudah cek dan semua normal," tulis Wahyu.
Wahyu sempat kesal lantaran langit di atas Gunung Lawu sudah mulai gelap. Tapi entah mengapa, waktu itu Wahyu berpikiran untuk menggeser sedikit lokasi tenda, agar pas di depan pintu. Lalu mereka mencoba mendirikan sekali lagi dan tenda langsung mulus berdiri tanpa hambatan.
"Kami sempat bingung," ucap Wahyu.
Tapi, karena mungkin mereka sudah lelah, sehingga mereka tidak sempat berpikir aneh-aneh. Setelah tenda berdiri, mereka langsung memasak untuk makan malam. Waktu mereka masak, bapak asal Surabaya yang sebelumnya berpamitan ke Hargo Dalem, kembali bergabung. Bapak itu bercerita tentang pengalaman-pengalamannya waktu masih muda.
"Suasana sangat hangat waktu makan malam itu. Kemudian ketika kami akan tidur, bapak-bapak tadi mengajak kami untuk tidur di warung saja dan akan membuat kan api unggun untuk kita. Tapi kita menolak secara halus," tutur Wahyu.
"Pikirku, masak kita sudah susah-susah mendirikan tenda kok malah disuruh tidur di luar. Bapak-bapak ini sedikit memaksa untuk tidak tidur di sini, tapi kami selalu berhasil menolak secara halus," tambahnya.
Namun, mereka sempat berpikir apa sebenarnya alasan bapak itu sangat melarang untuk nge-camp di dalam gubuk tersebut. Karena mereka sudah kelelahan, mereka langsung tidur. Kemudian bapak itu berpesan, bila terjadi apa-apa, bisa langsung datang di warung dekat Hargo dalem, karena dia berada di sana.
"Kemudian saya langsung mengunci pintu dan langsung tidur di dalam tenda," sambung Wahyu.
Sekitar pukul 01.00 Wib, Wahyu mendengar ada seseorang yang menggedor-gedor pintu gubuk. Saat itu, hanya Wahyu yang terbangun. Sedangkan Windi dan Dipta sudah tertidur pulas.
(Bersambung)

CERITA HORROR : GUNUNG DEMPO

Gunung Dempo (3.159 Mdpl) emang gak setenar gunung-gunung lain di Sumatera. Selain karena tingginya gak semenjulang gunung-gunung di Jawa, jarak tempuh ke perkampungannya juga jauh. Gunung Dempo berada di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel). Jarak antara kota Palembang ke Kota Pagaralam itu sekitar delapan jam (kalo naik bus antar kota dalam provinsi). Dari pemberhentian terakhir, di Pabrik Teh Pagaralam, kamu harus berjalan lagi ke Kampung IV. Biasanya kita sering numpang truk karyawan pemetik teh. Bisa satu jam deh kesana, tapi kalo mau jalan.. yaaa bisa 2-3 jam lah. Tergantung niat masing-masing.hehee. Dari kampung empat, kamu juga harus jalan lagi sampai pintu rimba. Barulah disana kamu akan memulai pendakian.



Selama pendakian gunung Dempo, kamu bisa beristirahat di Shelter 1, Shelter 2 sebelum muncak, serta di pelataran (dibawah puncak Gunung Dempo). Pelataran ini berada ditengah puncak Gunung Dempo dan Puncak Merapi. Jadi, sebenarnya ada dua puncak yang bisa kamu daki. Namun, untuk mendaki gunung ini, harus sering-sering berolahraga. Jalurnya ajib banget, kamu akan merasakan sensasi mencium lutut setiap akan lanjut mendaki keatas. Bukan sekali dua kali mencium lutut, tapi terus menerus. Nah.. bayangin aja deh..

So.. ane gak akan ceritain panjang lebar gimana jalurnya. Tapi ane akan ceritain tentang kisah mistis yang dialami temen ane, Nila.

Walau cewek, tapi Nila termasuk yang sering mendaki Gunung Dempo. Biasanya di bulan Agustus, para pendaki sering ngerayain HUT RI 17 Agustus di puncak gunung. Sama juga kayak temen ane nih. Tahun lalu dia juga ngerayain HUT RI di Gunung Dempo. Yaa.. kebayang kan gimana ramenya tuh gunung, kalo para pendaki mau ngerayain dipuncak gunung semua.

Berangkat dari Palembang, Nila membawa satu keril dipunggung dan satu daypack didepannya. Dia berangkat sendirian loh.. Setiba di pintu Rimba, dia bertemu dengan teman-temannya yang lain dan akhirnya mereka mendaki bareng. Padahal Nila gak ada janji mendaki bareng, tapi karena banyak ketemu teman-temannya, akhirnya dia barengan aja.

Akhirnya Nila mendaki bareng dua tim, yang kebanyakan pria semua. Nila termasuk cewek yang rajin dan pinter masak. Oleh karena itu, teman-temannya merasa beruntung kalo barengan sama Nila. Nila juga membawa kebutuhan pendakiannya sendirian.

Rencananya, Nila ingin nge-camp di Shelter 1. Karena kata orang, Shelter 2 lebih angker dan sering terlihat penampakan. Namun, karena teman-temannya ingin nge-camp di Shelter 2, akhirnya Nila pun mengikuti ritme teman-temannya.



Hujan pun mengguyur perjalanan mereka ke Shelter 2. Sesampai disana, mereka langsung memasang tenda masing-masing. Ada tiga unit tenda yang mereka pasang. Sayangnya, tenda yang dibawa Nila bocor dan tidak layak digunakan. Terpaksa Nila menumpang di tenda Agus dkk. Untuk ukuran tenda 5 orang, terpaksa harus diisi oleh 6 orang. Karena tubuh Agus dkk ini pada gembul-gembul semua, akhirnya mereka pun beristirahat di tenda melebihi posisi susun dencis. Ada yang tidur, ada yang duduk, ada yang kakinya dilipet. Gitu deh..

Malam pun menyelimuti hutan gunung dan udara di Shelter 2 pun terasa menusuk-nusuk raga. Karena posisi yang kurang mengenakkan untuk tidur, Nila yang kebagian posisi duduk pun susah untuk memejamkan mata.

Rasa kantuk hilang seketika, karena semua pada tidur, akhirnya Nila memilih memainkan telepon genggamnya, walaupun tidak ada sinyal.

Malam itu sekitar pukul 02.00 WIB. Tidak ada lagi aktifitas yang terdengar diluar tenda Nila. Entah mengapa.. Nila langsung melihat ke sudut tenda, seperti ada sesuatu yang menarik untuk dilihat.

Lalu..

Pandangan Nila seperti tidak terhalang oleh parasut tenda dan Nila bisa melihat luas diluar tenda. Seketika.. Nila melihat dengan jelas sosok wanita cantik berparas bule, kayak none Belanda.

None Belanda itu menggunakan gaun panjang berwarna putih dan membawa sepeda ontel jadul turun melewati jalur Shelter 2. Nila terpana melihat sosok none Belanda tersebut, terlebih karena parasnya yang cantik. Si none Belanda berjalan sambil mendorong sepedanya.



Namun..
Semakin none belanda itu berjalan turun, wajahnya langsung berubah jadi jelek, jelek dan hancur. Dan terakhir, wajah none Belanda itu berdarah-darah dan tidak berbentuk.

Nila langsung tersadar dan ketakutan. Dia langsung memalingkan pandangannya dan menunduk. Untuk menghilangkan syok dan ketakutannya, Nila langsung mengucap istigfar berkali-kali.

Tapi entah mengapa, setelah itu tatapan Nila kembali lagi ke sudut tenda dan kejadian tersebut terulang kembali sebanyak tiga kali.. Nila benar-benar merasa ketakutan dan dia memilih berganti posisi dan memejamkan matanya.

Cukup sulit bagi Nila untuk tidur terlelap dengan posisi yang gak nyaman dan penampakan yang mengerikan tersebut. Namun, Nila tetap memaksakan agar bisa tidur dan menghilangkan ketakutannya itu. Satu jam kemudian, Nila baru tertidur.

Paginya, suara aktifitas diluar tenda terdengar jelas dari para pendaki lainnya. Ada beberapa temannya didalam tenda yang juga sudah bangun. Nila pun terbangun sekitar pukul 08.00 WIB. Dia lalu keluar dan melihat kesamping tendanya, tempat dia melihat sosok None Belanda tersebut. Namun tidak ada jejak apapun atau yang aneh-aneh.

Nila tetap melanjutkan pendakiannya sampai ke puncak Dempo dan puncak Merapi..

CERITA HORROR : GUNUNG GEDE

Pengalaman cerita horor pendaki Gunung Gede ini berasal dari seorang pendaki wanita bernama Asyria Putri. Cerita horor nya itu tersebar luas lewat akun Instagam @mountnesia hingga viral. Anda yang pernah mendaki Gunung Gede pasti pernah sesekali mendengar cerita serupa ini.
Kisah Putri berawal ketika ia dan teman-temannya mendaki Gunung Gede via Gunung Putri. Kira-kira kala itu pukul 07.00 WIB. Awalnya ia tak memiliki perasaan janggal dan buruk dalam pikirannya hingga ia tiba di Surya Kencana, sebuah lembah indah Gunung Gede yang terkenal cantik dengan edelweis di sana-sini.Ketika hari berganti, ia mulai menemui hal aneh dan mengganjal. Ketika itu, Putri dan teman-temannya merasa terlambat untuk melakukan pendakian ke puncak. Namun ia mencoba untuk tetap semangat meskipun kabut mulai turun menutupi pandangan jalan menuju puncak gunung.
Sekitar pukul 13.30 WIB, mereka memutuskan untuk kembali ke tenda dan turun ke lembah Surya Kencana. Dalam perjalanan itu ia bertemu dengan tiga pendaki lain yang tengah memapah teman perempuannya yang cedera, namanya Vina.
Sebagai wujud peduli, Putri dan kawannya pun menghubungi petugas membantu Vina agar bisa cepat dievakuasi. Namun petugas tak jua datang hingga mereka pun beristirahat dan menghentikan perjalanan di bawah pos 3 karena hujan deras, petir, ditambah gelap dan suasana makin mencekam. Mereka pun membangun shelter dari flysheet seadanya.

Kawasan tempat membangun tenda di Surya Kencana. Foto/Kaskus
Dalam peristirahatan itu, sesekali mereka mengobrol untuk mengalihkan perhatian Vina yang sedang melamun dengan tatapan kosong. Namun nahas, tubuh Vina mendadak dingin dan lemas tak sadarkan diri. Sontak semua panik dan mencoba menyadarkan Vina dan meyakinkan bahwa perjalanan segera usai.
Vina sempat sadar kala itu, namun tatapannya kosong, wajahnya pun pucat pasi. Saat bersamaan, hujan makin deras dan petir menyambar-nyambar. Keadaan Vina makin parah bahkan mengeluarkan suara aneh. Tatapannya makin menyeramkan. Putri dan teman-temannya pun mencoba menyadarkan dengan membacaan do’a berharap agar Vina segera sadar. Untung, do’a itu manjur dan membuat Vina sadar.
Tapi keanehan kembali terjadi, giliran teman Putri  bernama Dinda yang berlaku aneh. Ia muntah-muntah dan menangis sejadi-jadinya. Setelah dido’akan, Dinda sadar. Namun Vina kembali cekikikan seperti kerasukan kuntilanak. Setelah sadar, keduanya pun minta ingin segera pulang.
“Iya, jangan nangis, Din, hujan udah reda, jangan panik, bacaan doa ya, Din,” ujar  Putri menenagkan.
Seiring cuaca membaik, perjalanan ke Base Camp pun dilanjutkan. Karena tidak memungkinkan untuk turun bersama, rombongan pun dipisah menjadi dua dengan beberapa orang turun terlebih dahulu untuk menyelamatkan Vina yang kondisinya masih belum stabil. Putri ikut rombongan di belakang.
Perjalanan turun itu pun dilanjutkan kembali, namun salah seorang kawan Putri ingin buang air kecil. Rombongan pun menunggu. Namun, setelah kawan Putri selesai pipis, Putri malah dilempar benda asing dan misterius yang menyerupai bola basket, entah asalnya dari mana. Saat itulah ia tak sadarkan diri seperti kesurupan.
Tubuh Putri lemas. Semua orang yang ada di sekelilingnya nampak berukuran lebih besar dari tubuhnya. Tingkah Putri makin janggal ketika ia malah menangis dan berteriak sekencang-kencangnya.

Tak berapa lama, Putri tersadar. Ia pun duduk sambil dirangkul temannya. Belum juga benar-benar tenang, tiba-tiba Putri tersentak dan terkaget setelah mendengar suara mirip batu terjatuh di pos 2.
Rentetan kejadian belum usai. Saat Putri terbengong, seorang teman yang duduk di sebelahnya mendadak kejang-kejang seperti gejala hipotermia. Anehnya, tak hanya kejang, teman Putri tersebut pun melotot. Mengerikan.
Semua teman pendakian yang ada di lokasi membaca doa agar temannya bisa sembuh. Beruntung ada salah seorang teman yang ‘paham’ bagaimana menyembuhkan kesurupan. Temannya yang kesurupan disiram menggunakan air panas. Katanya, setan yang merasuki tubuh tersebut takut air panas. Benar saja, setelah disiram, ia mulai sadarkan diri.
Percaya tak percaya, cerita horor pendaki Gunung Gede tersebut memang terjadi. Mulai dari penampakan nyata hantu, gejala kesurupan terjadi hingga ke Basecamp Gunung Putri.
Diketahui, kejadian mengerikan ini berawal karena Vina ditinggalkan oleh kawan-kawan mendakinya. Ia ditinggalkan dan ditelantarkan oleh teman mendaki hingga terkena gangguan mistis karena fisik dan mentalnya sedang down karena kecapekan dan cuaca ekstrem.
Ini adalah salah satu cerita horor pendaki Gunung Gede.